ABS atau Anti Skid Brakes, pertama
kali diperkenalkan oleh French
Automobile & Aircraft Pioneer
yang di cetuskan oleh Gabriel Voisin
untuk menahan laju pesawat ketika landing (1929). Dan tidak secanggih sekarang ini
tentunya sebab sistem kerja masih sangatlah sederhana. Kemudian dikembangkan
kembali oleh Dunlop’s Maxaret Sistem
pada tahun 1950. Salah satu pabrikan asal
Jerman mengatakan sudah sejak lama telah menyematkan teknologi elektronik Anti Skid
Brakes di keempat roda kendaraan, namun ternyata pabrikan Amerika Serikat
ternyata lebih dulu punya teknologi ini.
Mirip dengan ABS,
Maxaret telah mengadaptasikan fitur sejenis pada mobil british Jensen FF di
tahun 1966, tapi sepenuhnya masih menggunakan sistem mekanis. Ford memperkenalkan pertama kali
mekanisme elektronis Sure Track Anti Skid yang dikembangkan oleh Kelsey Hayes pada
Thunderbird dan Continental Mark III di tahun 1969. Nyatanya sistem Sure Track
hanya digunakan untuk roda belakang
Baru ada tahun 1971 ABS
sistem modern dikenalkan kembali oleh pabrikan mobil Chrysler bekerjasama
dengan Bendix corporation dinamakan “Sure Brake”.
Kemudian berturut-turut diikuti oleh General motor disebut “trackmaster”, Nissan dengan sebutan EAL “Electronic Antilock System” pabrikan mobil Jepang pertama yang
mengaplikasi ABS. Sampai saat ini teknologi sudah wajib di sematkan ke
semua kendaaran, baik roda 2 maupun roda empat.
Cara Kerja Rem ABS
ABS memang unik dari rem
konvensional, ABS ini bekerja lansung apabila terjadi kepanikan pengendara
dalam menurunkan laju kendaraan secara spontanitas dan tidak akan mengunci secara
lansung pada tiap-tiap piringan discbrake roda dan memberikan kesempatan pada
pengendara untuk membelokkan arah kendaraan.
Sensor kecepatan ABS akan membaca
kecepatan mobil setiap saat, dan menyampaikan data kecepatan tersebut ke pada
kontroler. Untuk mobil berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer
perjam, akan diperlukan waktu selama 5 detik. Lain ceritanya jika anda
melakukan pengereman mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang diperlukan
untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.
Karena CM (Control Module) akan dapat
memerintahkan dan menghentikan kendaraan secara maksimal. Sebelum roda
terkunci, CM (Control Module) akan mendapatkan data dari sensor kecepatan dan
akan memerintahkan katup menghalangi tekanan, dengan cara mengambil katup
posisi dua atau katup posisi 3, sesuai perintah dari kontroler. Setelah putaran
roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, CM (Control Module) akan memerintahkan
katup untuk mengambil posisi satu, yang membuat tekanan minyak rem kembali dan
diteruskan ke rem. Beginilah cara kerja rem ABS diatas terjadi sangat
cepat, rata-rata sistem ABS pada mobil sekarang, mampu melakukan 15 kali proses
tersebut dalam 1 detik
ABS (Anti-lock Braking System)
Pada saat melakukan pengereman
mendadak, di kecepatan tinggi atau saat hujan yang membuat jalan licin.
Tentunya anda akan kesulitan dalam melakukan pengereman mendadak. Roda menjadi
terkunci dan mobil susah untuk dikendalikan. Sistem ABS inilah, yang akan
membantu anda, dalam melakukan pengereman mendadak, dan membantu anda dalam
mengendalikan mobil jika anda mengerem mendadak atau panik.
Sistem ini, sudah diterapkan sejak
lama terutama untuk teknologi di balapan dan kendaraan menengah ke atas. Tanpa
sistem ini, pengemudi professional pun akan mengalami kesulitan dalam
mengendalikan kendaraan. Jika melakukan pengereman mendadak.
Lalu bagaimana cara kerja rem ABS ? Sistem anti lock braking memiliki empat komponen utama yang saling terkait, satu sama lain. Keempat komponen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, kompenen tersebut antara lain:
Lalu bagaimana cara kerja rem ABS ? Sistem anti lock braking memiliki empat komponen utama yang saling terkait, satu sama lain. Keempat komponen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda, kompenen tersebut antara lain:
1. Sensor Kecepatan
Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat di setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari pabrik).
Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda, terdapat di setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari pabrik).
2. Katup Pengereman
Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan oleh komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup rem memiliki tiga posisi yang berbeda.
a. Katup Posisi Satu: Dalam posisi ini, katup dalam posisi terbuka penuh, sehingga tekanan minyak rem secara penuh, langsung diteruskan ke rem.
b. Katup Posisi Dua: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi tekanan minyak rem,sehingga tekanan tidak akan diteruskan ke rem walaupun pengemudi menekan rem.
c. Katup Posisi Tiga: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi sebagian dari tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya setengah yang diteruskan ke rem, walaupun pengemudi menekan rem secara penuh.
Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini dikendalikan oleh komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup rem memiliki tiga posisi yang berbeda.
a. Katup Posisi Satu: Dalam posisi ini, katup dalam posisi terbuka penuh, sehingga tekanan minyak rem secara penuh, langsung diteruskan ke rem.
b. Katup Posisi Dua: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi tekanan minyak rem,sehingga tekanan tidak akan diteruskan ke rem walaupun pengemudi menekan rem.
c. Katup Posisi Tiga: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi sebagian dari tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya setengah yang diteruskan ke rem, walaupun pengemudi menekan rem secara penuh.
3. Pompa
Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur pengereman yang dilepaskan oleh katup ke rem.
4.
Kontroler / Komputer
Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor kecepatan.
Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan mengolah data dari sensor kecepatan.
Gimana menurut anda tentang adanya Sistem keamanan ABS dan mudah-mudahan dapat meminimalisir terjadinya angka kecelakaan di indonesia.
Salam hangat dari Team Roda2Roda4....
Salam hangat dari Team Roda2Roda4....
0 comments:
Post a Comment