WHAT'S NEW?
Loading...
TILT AND TELESCOPIC STEERING WHEEL
Tilt Steering Wheel adalah..
Sistem kemudi yang bisa diatur miring atas dan miring bawah.
Hal itu untuk memungkinkan anda menyetel roda kemudi sesuai dengan keinginan
sebelum menyetir. Sehingga anda juga bisa menaikkannya untuk memberikan ruang
pada kaki anda lebih banyak saat atau jika anda hendak keluar dan masuk
kendaraan lebih muda.
Roda kemudi harus diposisikan sedemikian rupa sehingga nyaman
bagi anda untuk dikendarai, sekaligus memungkinkan anda melihat lampu panel
Spedometer anda dengan baik, serta mengetahui peringatan panel instrumen dan
alat ukur kendaraan anda.
Telescopic Steering Wheel adalah..
Kebalikan dari Tilt, Telescopic ini berfungsi untuk menaik
turunkan lingkar kemudi kendaraan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan
jangkauan tangan pengemudi dengan posisi Steer yang nyaman.
Tidak semua kendaraan yang mengadopsi sistem ini, karena
fungsi ini hanya di sematkan pada kendaraan yang mengutamakan kenyamanan dalam
hal mengemudi baik dalam kota maupun luar kota. Cost biaya produksi pun akan
berpengaruh penting dalam penyematan fitur ini.
Paddle Shift adalah sebuah kontrol di
bawah setir yang berfungsi untuk melakukan akselerasi Shifting (menaikkan gigi)
dan deselerasi (menurunkan gigi) secara manual pada sistem transmisi otomatis.
Tren yang ada di ajang balap roda 4
paling bergengsi di dunia, yaitu Formua 1 / F1, memegang persyarat mutlak akan
teknologi roda 4 paling mutakhir dalam dunia otomotif. Maka tidak mengherankan
apabila mobil-mobil sport yang beredar saat ini sedikit banyak mengadopsi
teknologi dari mobil balap F1.
Aplikasi paddle shift di mobil sport
sepertinya sudah menjadi fitur yang wajib di sematkan pada lingkar kemudi.
Beberapa contoh yang bisa kita temukan adalah pada mobil sport Ferrari,
Lamborghini, BMW M series, Mercedes Benz AMG series, Nissan GT-R dan masih
banyak tipe mobil sprt lainnya yang mengadopsi sistem paddle shift untuk
kontrol transmisinya.
Cara kerja Paddle Shift ?
Seperti halnya sistem Transmisi
Tiptronic, Paddle Shift membuat pengendaraan mobil dengan transmisi otomatis
seperti layaknya mobil bertransmisi manual.
Fitur Paddle Shift dapat diaktifkan
dengan cara menekan Tuas Paddle saat mobil sedang berada di posisi transmisi D
/ Drive atau S / Sport. Ketika
diaktifkan pada posisi D, maka Paddle Shift akan berfungsi secara semi manual,
dimana transmisi akan berubah secara otomatis saat mesin mendeteksi waktu
pergantian gigi, namun pengemudi tidak menekan tuas. Sementara jika diaktifkan
pada posisi S, maka Paddle Shift akan bekerja secara manual sepenuhnya dan
memungkinkan pengemudi sepenuhnya mengendalikan pergantian gigi layaknya mobil
bertransmisi manual.
Fitur Paddle Shift sendiri dihadirkan
dengan memberi banyak keuntungan bagi mobil transmisi otomatis yang cara kerja
transmisi semi otomatis dan manual. Jika menginginkan performa kendaraan yang
maksimal oleh pengemudi maka wajib menggunakan fitur ini.
Baca Juga : Perbedaan Teknologi
Transmisi Otomatis Mobil Torque Converter, CVT, dan Dual Clutch.
Cruise Control adalah sebuah
teknologi yang diciptakan untuk mobil yang mampu secara otomatis mengelola
kecepatan mobil secara tepat. Jika sistem ini diaktifkan, mobil Anda dapat
berjalan secara konstan sesuai dengan kecepatan yang Anda set. Untuk itu, Cruise Control mendapat hak
menguasai throttle untuk mengendalikan laju mobil.
Cara kerja Cruise Control pada mobil
Cara kerja dari teknologi ini sangat
sederhana, yaitu ketika fungsi Cruise Control ini diaktifkan, maka bukaan katup
throttle diatur oleh perangkat elektronik yang diatur oleh ECU mesin mobil
sehingga suplay bahan bakar keruang mesin menjadi stabil dan konstan. Dengan
begitu kecepatan mobil pun menjadi stabil di angka tertentu.
Fitur cruise control pada mobil ini
hanya bisa diaktifkan mulai kecepatan diatas 40 km/ jam dan bisa menaikkan
kecepatan secara konstan dengan menaikkan kecepatan mobil dengan menekan +/Rest, -/Set untuk menguranginya.
Teknologi cruise control speed
control - perkembangan industri otomotif kian tahun makin berkembang secara
pesat, hal ini terbukti hingga saat ini teknologi terbaru yang sudah ditemukan
dan telah diaplikasikan kedalam sebuah mobil serta sudah diuji coba adalah self
drive, teknologi ini memungkinkan sang pengendara mobil dapat menyetel
kendaraan agar bisa mengemudi di jalan raya secara otomatis.
Fungsi Teknologi Cruise Control
System
Dari penjelasan diatas tentu saja
anda bisa menarik kesimpulan bahwa fungsi dri teknologi speed control atau
cruise control ini tidak lain adalah untuk lebih memudahkan pengemudi dalam
mengoperasikan kendaraan. Membantu si pengemudi agar tidak merasa capek ketika
berkendara khususnya dibagian kaki karena dengan teknologi ini anda tidak perlu
lagi menginjak pedal gas, cukup fokuskan mata untuk mengemudi saja. Di beberapa
kendaraan yang berkelas teknologi cruise control juga dilengkapi dengan sensor
jarak, dimana ketika mobil yang sedang aktif cruise controlnya mendekat ke
kendaraan lain didepan maka secara otomatis akan mematikan fitur ini.
Kapan Cruise Control Tidak Boleh
Digunakan?
Cruise control tidak boleh digunakan
pada jalanan dengan banyak tikungan, tanjakan, dan turunan. Jalan dengan
tipikal tersebut membutuhkan banyak pengereman yang akan menonaktifkan sistem
cruise control. Dengan kata lain, cruise control tidak cocok digunakan di dalam
perkotaan yang padat kendaraan bahkan banyak kemacetan.
Di negara empat musim, cruise control
tidak boleh diaktifkan saat jalanan bersalju karena mobil beresiko slip dan
kehilangan traksi. Harus diingat bahwa penggunaan sistem ini secara tidak tepat
justru bisa membahayakan keselamatan.
Sistem Cruise Control Canggih
Adaptive Cruise Control (ACC) yang
disebut pula sebagai Autonomous Cruise Control System, menggunakan teknologi
canggih untuk mengoperasikan pengereman dan mengontrol percepatan secara
otomatis. Sistem ini terutama menggunakan laser atau radar yang mampu
mendeteksi jarak dengan kendaraan di depan dan mempersiapkan pengereman ketika
jarak terlalu dekat atau menambah kecepatan ketika jarak aman.
Pabrikan mobil memiliki nama berbeda
untuk menyebut teknologi ini. Berikut adalah beberapa diantaranya:
- Distronic Plus – Mercedes-Benz
- Active Cruise Control – BMW
- Smart Cruise Control – Hyundai
- Intelligent Cruise Control – Nissan
- Dynamic Radar Cruise Control – Lexus
Cruise control hanyalah salah satu
teknologi yang digunakan pada mobil modern. Terdapat teknologi keselamatan lain
yang bekerja beriringan dengan cruise control. Menggunakan sistem ini dengan
benar akan meningkatkan kenyamanan berkendara serta menekan konsumsi bahan
bakar. Sebagian besar mobil top-end dan SUV sudah memiliki cruise control
sebagai fitur standar
Speedometer adalah
sebuah alat pengukur kecepatan kendaraan, yang merupakan perlengkapan
standar setiap kendaraan. Fungsi lain dari speedometer agar pengemudi mengetahui
kecepatan kendaraan, bahan bakar, fitur keselamatan, cek engine dan
lain-lainya. Speedometer juga dijadikan acuan informasi berapa besar kecepatan
yang di tempuh sehinggan kecepatan agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat.
Di zaman sekarang ini speedometer
disebut pula sebagai MID (multi information display) karena kebutuhan teknologi
mesin semakin maju maka dibutuhkan speedometer yang bisa menampilkan secara
digital secara tepat dan akurat. MID sendiri menampilkan informasi dari ecu. Ecu
yang berfungsi mengirimkan mekanisme seluruh kerja komponen kendaraan mulai
dari sensor putaran mesin, sensor putaran roda, sensor sistem keselamatan dan
bahan bakar baik mobil maupun motor.
SELAMAT DATANG
Di Blog Saya, Blog ini sengaja di buat karena penulis suka sekali akan Otomotif, Meskipun bangku kuliah di ampu jurusan Komputer tapi tidak mengurungkan Minat dan hobi penulis akan dunia Otomotif.
Indonesia merupakan Negara berkembang dan Sangat membutuhkan berbagai macam informasi tentang Dunia Otomotif. kita melihat persentasi di Indonesia ini, sudah berapa banyak penduduk Indonesia tercinta ini mengerti dan paham tentang mekanisme kendaraan masing-masing.
Kalau mungkin mengendarai kendaraan banyak yang bisa, tetapi mengerti akan kondisi seluruh kendaraan masih jarang dan mengerti.
Dengan adanya Blog ini Mudah mudahan akan dapat memberikan informasi yang baik, meskipun dalam penyediaan materi masih dalam belajar Share.
Sharing di sini memang membutuhkan beberapa media pendukung, diantaranya Pengalaman penulis akan Otomotif dan media informasi terutama INTERNET.
Sekian uraian selamat datang mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semuanya.
Salam Hangat dari Roda 2 Roda 4.
Sensor Parkir atau disebut juga sensor mundur
adalah perangkat elektronik yang dipasang pada beberapa bagian belakang
kendaraan yang mendeteksi obyek di bagian belakang kendaraan sehingga kendaraan
dapat berhenti sebelum menabrak/menyentuh obyek diluar kendaraan. Sensor Parkir
ini merupakan perlengkapan standart mobil baru di indonesia, namun ada pula yang
tidak menyertakan sensor parkir pada kendaraan dan di jual terpisah melalui
accesoris mobil.
Baca Juga Sejarah dari Sensor Parkir...
Tempat
Sensor Parkir.
Rata
– rata sensor Parkir pada bagian Depan maupun belakang kendaraan, biasanya di
bumper belakang dan bumper depan.Sensitivitas sistem sensor parkir merupakan
hal terpenting, karena berhubungan dengan keamanan bodi mobil itu sendiri.
Sensor
ini mendeteksi benda mulai jarak 1,5 meter. Buzzer/speaker akan berbunyi dengan
jeda 225 milidetik. Pada jarak 1 meter berbunyi lebih cepat dengan jeda 75
milidetik dan pada jarak 0,5 meter akan bunyi tanpa putus
Sensitivitas
dari Sensor Parkir bergantung dari beberapa faktor. Seperti lebar dan sudut
sensor, jumlah serta jarak dari tanah. Lebar dan sudut dari sonar yang semakin
besar, akan membuat sensor lebih sensitif. Selain itu, ketinggian posisi sensor
dari tanah, juga memengaruhi sensitivitasnya.
Sayangnya,
keakuratan sensor ini tidak dapat di-setting, lantaran hanya bergantung dari
penempatan serta jumlah sensor. Jika sensor yang dipakai makin banyak, misal 4
buah sensor di bemper belakang, akan lebih membantu kemampuan sensitivitasnya.
Karena daerah pantau obyek di belakang mobil akan semakin banyak tertangkap
oleh sensor.
Sedangkan
jarak atau ketinggian sensor dari tanah juga berpengaruh. Sebab terkadang jika
ground clearance mobil terlalu tinggi, akan membuat derajat sudutnya lebih
menjauh dari obyek yang lebih rendah dari posisi bemper mobil.
Ada beberapa bentuk
Sensor Parkir yang biasa digunakan :
1. Sensor infrared, yang
bekerja atas sinar inframerah ataupun sensor gelombang ultrasonik yang
dipancarkan dan kemudian ditangkap lagi oleh sensor, yang kemudian
diinformasikan kepada pengemudi melalui bunyi, lampu ataupun monitor LCD
didashboard.
2. Kamera, sensor berupa
kamera video yang disorot kebelakang dan layar monitor dipasang pada dahboard.
Layar monitor biasanya berfungsi ganda selain untuk melihat belakang kendaraan
juga sebagai monitor audiovisual.
Gimana
menurut anda tentang adanya Sistem keamanan Sensor Parkir dan mudah-mudahan
dapat meminimalisir terjadinya angka kecelakaan di indonesia.
Salam hangat
dari Team Roda2Roda4....
Mungkin kita masih awam mendengar tentang istilah understeer atau oversteer, tapi beda lagi di dunia mobil balap atau ajang drifting. Istilah ini berlaku ketika kendaraan kita bergerak dengan kecepatan tertentu dan laju mobil mulai posisi membelok atau permukaan yang terlalu licin, sehingga antara posisi stir dan roda kurang adanya traksi/gesekan di ban. Mengakibatkan kurang adanya kontrol pada bodi mobil dan ban depan maupun ban belakang, jadi sering disebut dengan istilah understeer atau oversteer.
Understeer adalah ketika kendaraan membelok melebihi arah belokan yang
diinginkan pengemudi hal ini karena Roda Depan kehilangan gaya gesek
pada permukaan jalan.
Oversteer adalah ketika kendaraan membelok melebihi arah belokan yang
diinginkan pengemudi hal ini karena Roda Belakang kehilangan gaya gesek
pada permukaan jalan.
Gimana menurut
anda tentang adanya Understeer dan Oversteer ini, mudah mudahan pengendara
khususnya di negara kita lebih bijaksana berkendara yang baik dan saling
menghormati pengendara yang lain. Keselamatan adalah yang paling utama.
Salam hangat dari Team Roda2Roda4....
TCS (Traction Control)
Dipakai untuk mencegah slip roda pada saat akselerasi. Slip biasanya terjadi
pada jalan yang licin seperti salju atau genangan air, dimana roda tidak
memperoleh gaya gesekan yang cukup untuk menggerakkan kendaraan. Traction
Control dan Antilock Breaking System(ABS) biasanya bekerja bersama. ABS dipakai
untuk mencegah slip ketika pengereman, sedangkan TCS diapaki untuk mencegah
slip saat akselerasi. TCS dikenal juga sebagai Anti-Slip Regulation(ASR).
TCS
memakai sensor kecepatan di roda untuk mendeteksi kecepatan kendaraan dan juga
untuk mendeteksi adanya slip antara roda dan jalan. Jika slip terdeteksi TCS
memastikan bahwa hanya sedikit torka yang tersalur ke roda yang slip, dengan
memperkecil torka ini diharapkan gaya gesek antara ban dan mobil kembali ada
sehingga kendaraan dapat bergerak. Input utama dari TCS adalah sensor kecepatan
yang ada di ban. Sensor ini secara kontinue memonitor kecepatan dari setiap
roda dan mengirimkan data tersebut ke ABS dan TCS di ECU(Electrical Control
Unit). Ketika slip terdeteksi, TCS mengatur rem hidrolik yang ada di ban yang
mengalami slip. Proses ini akan memperlambat kecepatan roda yang slip sehingga
gaya gesek akan muncul kembali. Secara bersamaan torka dipindahkan ke roda yang
berlawanan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3. Jika kedua roda
kehilangan gaya gesek, TCS memperlambat kedua roda hingga diperoleh gaya gesek,
atau sistem memberikan sinyal ke Powertrain Control Module(PCM) untuk
mengurangi torka dari mesin ke ban
Vehicle Stability Control (VSC)
VSC adalah adalah salah satu fitur keselamatan yang
berfungsi mencegah kecelakaan pada lintasan
yang sulit seperti tikungan tajam, jalan yang licin atau tergelincir dan melakukan
pengereman secara mendadak. Secara umum sistem ini menyetabilkan kendaraan
dengan memberikan yaw moment (diperoleh dari rem disetiap
roda) dan menyesuaikan arah roda sesuai arah yang diinginkan pengendara. Istilah tergelincir ini di kenal dengan
istilah Understeer dan Oversteer.
Baca juga Understeer dan Oversteer …….
Contoh Indikator VSC sudah tersedia pada
Toyota Avanza dan Veloz 2016, tapi kedua fitur penopang tersebut belum aktif
untuk pasar Indonesia, tapi mungkin aktif untuk pasar ekspor. VSC
ini tidak lepas dari Sistem yang satunya yaitu TRAC, ABS, BA dan EBD jadi satu
paket dalam sistem keamanan di kendaraan anda.
Memang penulis sedang
membahas VSC yang ada pada ATPM mobil sejuta umat, yaitu TOYOTA. Toyota tidak
main-main dalam mengaplikasikan sistem ini sehingga menjadikan hal yang wajib
diterapkan pada brand mobil mereka terutama mobil OFF ROAD nya. Dan sudah
diterapkan pada SUV nya yaitu fortuner.
Baca juga TRAC (TractionControl)…….
Melihat sejarahnya VSC, Mercedes yang pertama kali memperkenalkan pada
pertengahan tahun 1990 telah menghadirkan fitur ini dengan nama ESP dan
fungsinya adalah sama persis dengan VSC yang memberikan sistem keamanan dan
kestabilan dalam pengereman di semua titik roda. Mercedes Benz S Class W140 di tahun 1995, di tahun
yang sama juga, BMW juga menggunakan ESP yang disuplai oleh Bosch Baru di tahun berikutnya banyak sekali produsen Sports Car yang menerapkan sistem
keamanan tersebut karena bisa mengurangi tergelincirnya roda pada kecepatan
tinggi saat menikung.
Di belahan
negeri paman SAM merilis data dari IIHS (Insurance Institute for Highway Safety),
Amarika Serikat, pada bulan Juni 2006 hampir ±10.000 ribu kecelakaan fatal di
Amerika Serikat dapat dihindari setiap tahun jika setiap kendaraan dilengkapi
dengan VSC/ESP. Pada tahun 2012 pemerintah US mewajibkan setiap mobil yang
dijual di Amerika Serikat harus dilengkapi dengan VSC/ESP.
Berikut ini adalah nama lain dari VSC
No
|
Nama Perusahaan Mobil
|
Sebutan / Istilah
|
1
|
Daihatsu,
Lexus, Toyota
|
Vehicle
Stability Control (VSC)
|
2
|
Kia, Hyundai, Tesla,
Skoda, Proton
|
Electronic Stability
Control (ESC)
|
3
|
Mitsubishi
|
Active
Stability Control (ASC)
|
4
|
BMW, Jaguar, Land
Rover, Mazda, Rover Group, Mini
|
Dynamic Stability
Control (DSC)
|
5
|
Ferrari
|
Controlla
Stabillita
|
6
|
Audi, Bentley, Bugatti,
Citroen, Chrysler, Dodge, Daimler, Fiat, Ford, Holden, Hyundai, Jeep, Kia,
Lamborghini, Mercedes Benz, Opel, Peugeot, VW, Vauxhall, Smart, Skoda, SEAT,
Renault, Saab
|
Electronic Stability
Program (ESP)
|
7
|
Porsche
|
Porsche
Stability Management (PSM)
|
9
|
Isuzu
|
Electronic Vehicle
Stability Control (EVSC)
|
10
|
Volvo
|
Dynamic
Stability and Traction Control (DSTC)
|
11
|
Lexus, Toyota
|
Vehicle Dynamics
Integrated Management (VDIM)
|
12
|
Maserati
|
Maserati
Stability Program (MSP)
|
13
|
Acura, Honda, Hyundai
|
Vehicle Stability
Assist (VSA)
|
14
|
Alfa
Romeo, Fiat, Infiniti, Nissan, Proton
|
Vehicle
Dynamic Control (VDC)
|
15
|
Oldsmobile
|
Precision Control
System (PCS)
|
16
|
Buick,
Chevrolet, General Motors, Pontiac, Saturn
|
Stabilitrack
|
17
|
Lincoln, Mercury
|
AdvanceTrac
|
Gimana menurut anda tentang adanya Sistem keamanan VSC ini, mudah mudahan pengendara khususnya di negara kita lebih bijaksana berkendara yang baik dan saling menghormati pengendara yang lain. Keselamatan adalah yang paling utama.
Salam hangat dari Team Roda2Roda4....
Salam hangat dari Team Roda2Roda4....