Paddle Shift adalah sebuah kontrol di
bawah setir yang berfungsi untuk melakukan akselerasi Shifting (menaikkan gigi)
dan deselerasi (menurunkan gigi) secara manual pada sistem transmisi otomatis.
Tren yang ada di ajang balap roda 4
paling bergengsi di dunia, yaitu Formua 1 / F1, memegang persyarat mutlak akan
teknologi roda 4 paling mutakhir dalam dunia otomotif. Maka tidak mengherankan
apabila mobil-mobil sport yang beredar saat ini sedikit banyak mengadopsi
teknologi dari mobil balap F1.
Aplikasi paddle shift di mobil sport
sepertinya sudah menjadi fitur yang wajib di sematkan pada lingkar kemudi.
Beberapa contoh yang bisa kita temukan adalah pada mobil sport Ferrari,
Lamborghini, BMW M series, Mercedes Benz AMG series, Nissan GT-R dan masih
banyak tipe mobil sprt lainnya yang mengadopsi sistem paddle shift untuk
kontrol transmisinya.
Cara kerja Paddle Shift ?
Seperti halnya sistem Transmisi
Tiptronic, Paddle Shift membuat pengendaraan mobil dengan transmisi otomatis
seperti layaknya mobil bertransmisi manual.
Fitur Paddle Shift dapat diaktifkan
dengan cara menekan Tuas Paddle saat mobil sedang berada di posisi transmisi D
/ Drive atau S / Sport. Ketika
diaktifkan pada posisi D, maka Paddle Shift akan berfungsi secara semi manual,
dimana transmisi akan berubah secara otomatis saat mesin mendeteksi waktu
pergantian gigi, namun pengemudi tidak menekan tuas. Sementara jika diaktifkan
pada posisi S, maka Paddle Shift akan bekerja secara manual sepenuhnya dan
memungkinkan pengemudi sepenuhnya mengendalikan pergantian gigi layaknya mobil
bertransmisi manual.
Fitur Paddle Shift sendiri dihadirkan
dengan memberi banyak keuntungan bagi mobil transmisi otomatis yang cara kerja
transmisi semi otomatis dan manual. Jika menginginkan performa kendaraan yang
maksimal oleh pengemudi maka wajib menggunakan fitur ini.
Baca Juga : Perbedaan Teknologi
Transmisi Otomatis Mobil Torque Converter, CVT, dan Dual Clutch.
0 comments:
Post a Comment